Bintang Kecil di Langit Yang Biru
Agnes Christina selaku sutradara adalah seniman multidisipliner yang mempunyai ketertarikan terhadap kerumitan hidup dan cara kita menghadapinya.
Agnes Christina selaku sutradara adalah seniman multidisipliner yang mempunyai ketertarikan terhadap kerumitan hidup dan cara kita menghadapinya.
Kluwung adalah penyebutan pelangi dalam Bahasa Jawa. Dalam banyak cerita rakyat, pelangi dikisahkan menjadi jalan yang menghubungkan dunia dengan kahyangan, tempat tinggal dewa-dewi dan bidadari.
Memberikan tawaran untuk menimbang ulang mata rantai kesejarahan, karya ini berusaha memandang sejarah sebagai sesuatu yang dinamis dan berkelanjutan.
Pertemuan langsung yang mulai tergantikan oleh media elektronik, sedikit banyak memengaruhi cara kita menunjukkan rasa ‘suka sekali’ dan harapan atas kerinduan berelasi.
Kali ini penerus PLTBK menggambarkan sekaligus mengajak siapa pun yang menikmati karya terbaru ini, untuk ikut memunculkan rasa dari masing-masing bersama komposisi gerak yang tercipta.
Para aktor mengajak kita masuk dalam sudut pandang yang mereka hadirkan. Memberikan ruang bagi kita untuk menemukan ulang ketenangan.
Sekar Murka berangkat dari laku-laku personal yang disisipkan pada tokoh rekaan. Dekat dengan realitas sosial saat ini, Jaring Project mewujudkan dinamika konflik yang sederhana tapi padat, serta penuh tanda tanya yang harus terus diselisik.
Marka, oleh Ayu Permata Dance Company, adalah titian garis lalu lintas gerak keseharian sebagai unsur utama ‘kesalingan’; saling menghargai, saling menghormati, saling memahami, dan seterusnya.
Kolaborasi yang dilakukan oleh komunitas seniman dari Jepang ini dijalin bersama seniman Yogyakarta, Djaduk Ferianto dan Kua Etnika.
Rokateater kali ini memfokuskan diri pada lingkungan anak muda generasi kelahiran 90-an (milenial). Sebagai generasi yang terhubung secara luas berkat teknologi informasi media sosial, juga lebih cair dan terbuka terhadap kemungkinan pengaruh dan perubahan, mereka melihat kekerasan sebagai pengalaman traumatik yang terjalin dengan narasi-narasi populer.
2024 © Yayasan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja