Ultraman, Kawat Berduri, dan Kesibukan Merindukanmu

Lanskap kebudayaan setelah Orde Baru yang tidak hanya ditandai dengan satu gagasan keterbukaan dan maklumat kemerdekaan tentang hak menyuarakan apa saja yang diyakini dan diperjuangkan, tidak habis digunjing hingga kini. Situasi tersebut turut menciptakan suatu kebingungan di mana pada saat yang sama, terjadi mobilisasi sentimen antar golongan yang terus tumbuh, mengarah pada kebenaran tunggal, dan sudah barang tentu mengancam keberagaman.

Rokateater kali ini memfokuskan diri pada lingkungan anak muda generasi kelahiran 90-an (milenial). Sebagai generasi yang terhubung secara luas berkat teknologi informasi media sosial, juga lebih cair dan terbuka terhadap kemungkinan pengaruh dan perubahan, mereka melihat kekerasan sebagai pengalaman traumatik yang terjalin dengan narasi-narasi populer.

Mobilisasi sentimen terhadap kelompok-kelompok minoritas tidak hanya dilihat sebagai strategi dalam kompetisi antar elit, melainkan juga bagaimana ia diserap oleh generasi milenial sebagai ancaman terhadap toleransi, serta bagaimana mereka turut ambil bagian dalam percakapan tentang ke-indonesia-an.

Seniman yang akan tampil dalam pertunjukan teater ini adalah sebagai berikut.

Tentang Roka Teater

adalah kelompok pengkajian dan penciptaan seni yang memfokuskan diri pada kegiatan pertukaran pengetahuan tentang seni untuk menciptakan lingkungan kreatif dan kritis. Berdiri tahun 2016 dan beranggotakan seniman muda kelahiran 1990-an dengan ragam disiplin seni seperti tari, teater, seni rupa, dan musik. Rokateater terbuka bagi ragam ide dan gagasan serta praktik dan bentuk artistik yang segar.

Sutradara: Shohifur Ridho’I

Personel:

  1. Ahmat Sopyan (aktor)
  2. Ceng Romli (aktor)
  3. Oong M. Pathor (skenografi)
  4. Gendra Wisnu Buana (musik)
  5. Jenar Kidjing (musik)
  6. Kurnia Yaumil Fajar (produksi)
  7. Prasetya Yudha (skenografi)
  8. Radha Puri Septyani (aktor)
  9. Rizki Nur Widyatmaja (skenografi)
  10. Wijil Rachmadhani (aktor)

Acara ini terselenggara dengan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation

SHARE

subscribe icon
Stay connected with PSBK.