Memaknai Ragam Relasi dalam “Menampal Yang Usang, Mengganti Yang Pudar”
Peserta Program Seniman Pascaterampil sudah berproses selama dua bulan di PSBK, di bulan ketiga ini mereka telah sampai pada titik di mana mereka harus mepresentasikan gagasan yang telah mereka diskusikan bersama selama kurang lebih satu bulan dalam sebuah karya seni rupa dalam platform Ruang Seni Rupa. Pameran yang diberi tajuk “Menampal Yang Usang, Mengganti Yang Pudar” akan dibuka pada Sabtu, 13 April 2019 dan berlangsung sampai tanggal 30 April 2019.
Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) bersama Bakti Budaya Djarum Foundation meneruskan investasi panjang dalam dukungan fasilitasi ruang presentasi karya seniman muda melalui program Ruang Seni Rupa. Sebagai pembuka rangkaian Ruang Seni Rupa tahun 2019, edisi perdana ini akan menghadirkan karya dari Seniman Pascaterampil 2019 yang telah berproses di PSBK sejak bulan Februari 2019. Fasilitasi akses studio penciptaan, kuratorial dan produksi pameran berlangsung di kompleks art center PSBK selama satu bulan sejak Maret 2019.
Seniman yang terlibat dalam Ruang Seni Rupa ini merupakan sebagian dari peserta Program Seniman Pascaterampil yang telah dipilih untuk mengisi edisi perdana dari rangkaian RSR di tahun 2019. Mereka adalah Candrani Yulis Rohmatullah, Chrisna Bayu Septrianto, Kurniaji Satoto, Miftahuddin, dan Riyanti Wisnu Setyiorini Putri. Kelima seniman tersebut berasal dari disiplin seni yang berbeda-beda, ada yang dari seni rupa, desain grafis, dan juga pertunjukan (teater). Bagi seniman yang tidak berangkat dari disiplin seni rupa, pameran ini tentu saja menjadi tantangan yang harus mereka jawab, yaitu mewujudkan gagasan mereka dalam medium yang baru. Begitu pula bagi seniman yang berangkat dari disiplin seni rupa, pameran ini merupakan kesempatan untuk bereksplorasi dan berbagi gagasan dengan seniman lintas disiplin.
“Menampal Yang Usang, Mengganti Yang Pudar” berangkat dari gagasan tentang ragam relasi. Manusia membangun relasi dengan sesama manusia, dengan alam, dan bahkan dengan sosok dalam pikirannya. Pertemuan dengan kebudayaan, pengetahuan, dan teknologi yang makin beragam serta akses yang terbuka lebar membuka kemungkinan-kemungkinan baru terhadap cara kita menjalin relasi dan memaknai relasi. Negosiasi nilai terus-menerus terjadi dalam berbagai ruang dimana relasi mungkin terjalin.
Pada Ruang Seni Rupa kali ini, para seniman merenungkan kembali gagasan relasi tersebut dalam relasi barunya dengan seniman lain melalui program residensi Seniman Pascaterampil (SPt). Pengalaman proses kolaborasi penciptaan hingga presentasi karya yang dilakukan bersama-sama memunculkan jalinan kompromi ego, toleransi, dukungan, dan keterbukaan. Audiens diajak merenungkan tentang bagaimana cara menjalin relasi, tujuan, kepentingan, dan proses berlangsungnya sebuah relasi.