Sebuah Upaya Mendefinisikan Ulang Istilah Ngesses
Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja (PLTBK) akan mementaskan karya terbarunya pada perhelatan Jagongan Wagen edisi kedua di tahun ini. Karya yang diberi tajuk “Ngesses” tersebut akan dipentaskan pada 30 Maret 2019 di PSBK. Karya ini merupakan upaya memberikan tawaran makna atas istilah ‘ngesses’ yang sering dikonotasikan negatif di lingkungan pencipta karya.
Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) bersama Bakti Budaya Djarum Foundation meneruskan investasi panjang dalam dukungan fasilitasi ruang presentasi karya seniman muda melalui program Jagongan Wagen. Pada edisi kedua Jagongan Wagen di tahun ini, PSBK menghadirkan PLTBK untuk mempresentasikan karya terbarunya. Fasilitasi akses studio penciptaan, kuratorial dan produksi pementasan berlangsung di kompleks art center PSBK sejak awal Maret 2019.
PLTBK merupakan sanggar kreativitas olah tari yang didirikan oleh Bagong Kus s udi ardj a pada tahun 1958. Bagong Kussudiardja mendirikan PLTBK berdasarkan kegel i s ahan atas ekspresinya yang tersendat dalam tari yang sudah mapan pada saat itu. Visinya adalah menciptakan tari dengan dasar tari tradisional, khususnya Jawa dengan tata gerak menurut hati dan jiwanya. Pada awalnya upayanya itu banyak dicecar, namun kemudian ia membuktikan melalui karya-karyanya bersama PLTBK yang dapat memberikan warna baru. Saat ini PLTBK dijalankan oleh generasi kedua yang terdiri dari cucu-cucu Bagong Kussudiardja dengan kreativitas & semangat kekinian ala anak muda tanpa menghilangkan landasan dasar dobrakan Bagong Kussudiarja di dunia tari.
Kali ini PLTBK akan membagikan perjumpaan mereka akan makna ngeses dengan mengurainya menjadi penggalan kata nges dan ses. Dalam karya NGESSES ini, nges yang berarti ngreseppake, nrenyuhake (menyentuh hati) menjadi tema besar dipadukan dengan ragam makna ses yang mereka jumpai sehari-hari. Gagasan tersebut dipresentasikan oleh delapan penampil PLTBK yaitu Putra Jalu Pamungkas, Dwi Cahyono, Wisnu Darmawan, Gitya Bima Sanjaya, Hanif Joaniko Putra, Okky Bagas Saputro, Mukhlis, Hermawan Sinung Nugroho, didukung oleh manajer produksi karya Pulung Jati Rangga Murti, penata musik Sudar serta penata busana Anang Wahyu Nugroho.
“Saya sering menjumpai ungkapan ‘ngesses’ dilontarkan di lingkungan saya dengan merujuk pada perilaku yang negatif, padahal kata ngesses itu sendiri belum memiliki definisi yang mapan. Hal ini membuat saya menjadi gelisah dan kemudian ingin mengangkat isu ini ke dalam karya saya sebagai tawaran jawaban atas definisi ‘ngesses’ yang saya temukan.” – Putra Jalu Pamungkas, Seniman Tari PLTBK
Melalui karya ini PLTBK ingin mengajak masyarakat untuk lebih jeli melihat sebuah konteks peristiwa. Terutama saat menaggapi sesuatu yang belum jelas akar permasalahannya. Ini tantangan untuk kita semua agar dapat melihat sebuah peri s ti wa dengan lebih dalam dan perspektif yang lebih luas, tidak sekedar hitam dan putih.