Peserta Program Seniman Pascaterampil telah berproses selama dua bulan di PSBK, di bulan ketiga ini mereka telah sampai pada titik di mana mereka akan mepresentasikan gagasan bertajuk “Rekreasi di Gang Kecil” pada gelaran karya seni pertunjukan Jagongan Wagen yang akan dilangsungkan pada Sabtu, 27 April 2019 pukul 19.30 WIB di PBSK.
Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) bersama Bakti Budaya Djarum Foundation meneruskan investasi panjang dalam dukungan fasilitasi bagi seniman muda Indonesia melalui platform presentasi karya seni pertunjukan Jagongan Wagen. Pada edisi ketiga ini, Jagongan Wagen akan menghadirkan karya dari lima seniman peserta program Seniman Pascaterampil sebagai rangkaian residensinya selama 10 bulan di PSBK.
Kelima seniman peserta program Seniman Pascaterampil yang akan tampil pada Jagongan Wagen edisi April ini berasal dari disiplin seni yang berbeda-beda. Mereka adalah Asmiati Sihite (seni rupa), Azwar Ahmad (media rekam), Briyan Farid Abdillah Arif (seni rupa), Muhrizul Gholy (seni teater), dan Theodora Melsasail (seni tari). Fasilitasi akses studio penciptaan, kuratorial dan produksi karya telah berlangsung di kompleks art center PSBK selama satu bulan sejak Maret 2019.
“Seniman-seniman muda ini belajar memperkuat nilai kolaborasi dan mempertajam nilai kreativitas melalui ruang belajar & berkarya PSBK yang menekankan pada kerjasama lintas disiplin seni, serta kesediaan membuka diri untuk menerima ciri dan cara kuratorial seni PSBK.” – Jeannie Park, Direktur Eksekutif PSBK –
“Rekreasi di Gang Kecil” berangkat dari gagasan tentang pilihan menjadi seniman. Pilihan menjadi seniman memantik pertentangan maupun penolakan, mulai dari orang-orang terdekat hingga lingkungan sekitar. Keadaan tersebut mengindikasikan bahwa kesenian bukanlah bagian dari kebutuhan pokok hidup manusia karena hanya dianggap sekadar hiburan atau hiasan. Padahal, proses berkesenian berangkat dari kritik atas situasi yang ada. Lewat karyanya, seniman merekam dan memberi kemungkinan baru atas kondisi di sekitarnya – sebuah bukti bahwa hal yang dipandang negatif dapat berdampak positif, baik bagi pelaku maupun lingkungan sekitar.
“Rekreasi di Gang Kecil adalah pertunjukan kolaborasi yang berangkat dari pengalaman dan kritik atas situasi yang kami alami sebagai Seniman Pascaterampil atas pilihan hidup kami. Rekreasi dilihat sebagai bentuk penggabungan antara kata re– ‘kembali atau ulang’ dan kreasi ‘daya cipta’, rekreasi berarti membentuk ulang suatu pandangan, melengkapi hal-hal yang timpang, tanpa mendekonstruksi utuh yang sudah ada. Sementara, Gang kecil adalah penggambaran atas ciutnya pandangan lingkungan sekitar kami yang masih mengesampingkan pilihan menjadi seniman.” Muhrizul Gholy, – Peserta Program Seniman Pascaterampil asal Gresik