Padepokan Seni Bagong Kussudiardja

Tosca

Tosca adalah warna di antara hijau dan biru, harmoni yang tercipta di antara perbedaan keduanya. Namun demikian, alih-alih menjadi inspirasi keindahan dan harmoni kehidupan, perbedaan seringkali menjadi sumber kesalahpahaman antara manusia. Kesalahpahaman itu hadir akibat kegamangan untuk benar-benar menerima dan mengenal perbedaan. Akibatnya, gosip dan desas-desus mengambil alih percakapan yang terbuka, menjadi pemicu kegilaan yang merampas pandangan jernih manusia atas manusia lain dan dirinya sendiri.

Pertunjukan ini akan menghadirkan Tosca sebagai media untuk melihat kembali sikap kita pada keinginan untuk mengenal diri sendiri, orang lain, dan segala perbedaan yang ada di antara manusia, melalui fragmen-fragmen naskah Come and Go (Samuel Beckett), Tanda Silang (Eugene O’Neill saduran WS Rendra), Sampek Engtay (N Riantiarno), dan Opera Ular Putih (N Riantiarno). Tosca akan hadir untuk memberikan pertanyaan pada sikap dan asumsi atas perbedaan, memisahkannya demi suatu nilai harmoni tertentu ataukah menerimanya dan bersama-sama mencipta harmoni dan keindahan yang baru, Tosca.

Dalam Jagongan Wagen Edisi Juli yang berjudul TOSCA ini, Chandra Nilasari mengajak sejumlah seniman untuk mewujudkan gagasannya dalam Jagongan Wagen Edisi Juli 2016, yaitu:

  1. Aditta Deamastho (Aktor)
  2. Dayu Prisma (Aktor)
  3. Hakim Indra Perdana (Aktor)
  4. Jona Tanama Pramudita (Aktor)
  5. Muhammad Khan (Aktor)
  6. Nugraha Devian (Aktor)
  7. Ikhsan Bastian (Penata Musik)

Acara ini terselenggara dengan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation

SHARE

subscribe icon
Stay connected with PSBK.