Padepokan Seni Bagong Kussudiardja

PADEPOKAN SENI
BAGONG KUSSUDIARDJA

DIALOG LENSA
# 0
PERTUNJUKAN KOLABORASI

Kami Tidak Diundang Sejarah, Maka Kami Berakar di Tanah

Kolaborasi antara :
the Freak Show dan Arif Furqa.
PAMERAN INSTALASI MULTIMEDIA

Yang Timbul dan Tenggelam Serta Ingatan yang Terukir pada Air

Oleh: Arif Furqan
PERTUNJUKAN KOLABORASI
PAMERAN INSTALASI MULTIMEDIA
TENTANG KARYA

Mempresentasikan 2 bentuk karya berkesinambungan berupa pameran satu hari menampilkan instalasi multimedia Yang Timbul dan Tenggelam Serta Ingatan yang Terukir pada Air (2024), karya Arif Furqan, dan kolaborasi pertunjukan the Freak Show dan Arif Furqan bertajuk Kami Tidak Diundang Sejarah, Maka Kami Berakar di Tanah.

PROSES KOLABORASI

Sejak tahun 2024 proyek seni Yang Timbul dan Tenggelam Serta Ingatan yang Terukir pada Air menjalani proses R&D dan Creative Development bersama dengan PSBK dan Assembly 197 – Tasmania dalam program Situate, mendapat dukungan dari Regional // Regional, sebuah inisiatif dari Asialink Arts di Universitas Melbourne dengan dukungan dari The Yulgilbar Foundation, Circle 5 Foundation, dan Konfir Kabo and Monica Lim.

Fase R&D project ini dilakukan dengan cara observasi di situs Waduk Gajah Mungkur dan menelusuri catatan peristiwa/arsip yang terkait dengan peristiwa pembangunan waduk. Dalam prosesnya, Furqan mengumpulkan berbagai jenis materi visual dalam jumlah yang cukup banyak. Dia juga membuat rekaman foto, video dan audio, dan yang paling penting kumpulan cerita yang dia dapatkan dari interaksi dengan berbagai subjek selama fase R&D.

 

Salah satu keluaran proyek seni ini berupa instalasi yang terbentuk dari kain, proyeksi video dan audio digital dengan durasi lebih kurang 13 menit. Instalasi ini berukuran 300 x 450 x 320 cm. Proyek ini juga menghasilkan sebuah presentasi publik dengan format Lecture Performance, yang pertama kali dilakukan sebagai bagian dari fase R&D pada tahun 2024. Lecture Performance yang kedua dilaksanakan setelah proyek seni ini menyelesaikan fase Creative Development dan  premier di Makassar International Writers Festival (MIWF) 2025.

PROFIL SENIMAN
Arif Furqan
Pengajar & Seniman Visual

Pengajar sekaligus seniman visual yang mengeksplorasi persimpangan antara ingatan dan sejarah. Karya-karyanya banyak membahas perihal domestik serta medium penyimpanan ingatan. Menjadi bagian dalam Flock Project, sebuah kolektif yang mengeksplorasi kemungkinan medium cetak fotografi. Pada tahun 2021 menerima Prince Claus Seed Award atas Unhistoried, sebuah proyek riset dan eksplorasi artistik berbasis arsip foto keluarga Indonesia di era Orde Baru.

 

Karyanya telah dipamerkan di Jakarta International Photo Festival, Cemeti Institute for Arts and Society, Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, dan Jogja Biennale. Saat ini, ia sedang melakukan riset dan proyek artistik tentang pemetaan praktik dokumentasi vernakular dan lanskap ingatan keluarga-keluarga Indonesia pada periode 1960-an hingga 1990-an.

the Freak Show
Pertunjukan

adalah pertunjukan jamak—terkadang sedikit, terkadang banyak—yang didirikan oleh Byakta BaBam di Yogyakarta, 2018. Ia hadir bukan untuk menjadi utuh, melainkan untuk memecah. Menjelma dalam tubuh-tubuh yang tak selesai, lapisan kostum yang berisik, dan kefasihan ganjil dalam bermain-main dengan yang tak biasa.

 

Melalui medium pertunjukan yang mendistorsi realitas, kelihaian performatif dalam menyabotase peran, serta kostum-kostum sebagai arsitektur tubuh yang tak pernah selesai, *the Freak Show* mengeksplorasi karakter-karakter “aneh dan ganjil” untuk menyelami alam bawah sadar sosial-budaya. Tubuh menjadi medan pijak bagi kritik, kerinduan, luka, dan harapan kolektif.

 

Di antara napas kebinatangan, isyarat tumbuh-tumbuhan yang misterius, dan fantasi mahluk luar angkasa, ia mengendus luka sosial, menyusup ke dalam ingatan bersama, dan bersarang di fantasi yang enggan dijinakkan. Ia tidak memerankan identitas—ia menubuhkan retakan: partikel-partikel tubuh yang saling menabrak, membelok, dan menyusun ulang dirinya sendiri.\

Daftar Sebagai Pengunjung

Pertunjukan Dialog Lensa #5
TENTANG DIALOG LENSA

Performing captivating visual narratives through lens-based technology

Dialog Lensa adalah platform pertunjukan yang menampilkan karya-karya berbasis fotografi melalui proyeksi multimedia. Sejak digagas pada tahun 2020, ruang ekspresif ini telah mempertemukan para fotografer dan kreator lainnya, termasuk musisi, koreografer, dan editor video, yang mendorong proses kreatif lintas disiplin yang difasilitasi oleh PSBK.

 

Selain mendukung seniman Indonesia, platform ini bertujuan untuk menghubungkan karya-karya pertunjukan berbasis visual dan eksplorasi teknologi kepada audiens yang tertarik dengan seni visual sekaligus seni pertunjukan.

National & International
Network

Program Strategic
Partners

Program Partners

Media Partners

Scroll to Top