PROFIL PSBK
PROFIL
Collaborate to Create Impact
Melanjutkan spirit Bagong Kussudiardja, PSBK menyelaraskan visi misi sebagai pusat seni berbasis tempat (place-based art center). Evolusi ini dapat terwujud lewat penyempurnaan rencana induk desain kawasan pada 2024. Kini, PSBK memiliki tujuh gedung utama yang difungsikan sebagai studio, kantor, panggung pertunjukan, galeri, dan ruang serbaguna. PSBK juga mempunyai ruang penyimpanan dan pelayanan koleksi arsip dokumentasi, karya, dan pustaka yang representatif.
PSBK berupaya untuk mewujudkan misi lembaga untuk menjaga kualitas dan aksesibilitas ruang seni untuk pengembangan hubungan seni, seniman, dan masyarakat dengan kekuatan:
- Presentasi (gallery): memamerkan karya seni
- Literasi (library): mempromosikan literasi dan pengetahuan
- Perekaman dan dokumentasi (archive): melestarikan dan mengaktivasi arsip seni
- Konservasi (museum): melestarikan warisan karya seni Bagong Kussudiardja
Dengan kekuatan tersebut dan praktik manajemen profesional, PSBK meneguhkan posisi sebagai pusat pengetahuan (resource center) yang berkontribusi pada ekosistem seni global, menciptakan dampak pada kualitas SDM seni maupun non-seni, serta terus menjaga relevansi seni sebagai kebutuhan hidup.
SEJARAH
Lini Masa PSBK
1978: Pendirian PSBK
Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) didirikan pada 3 Oktober 1978 oleh maestro seni Indonesia, Bagong Kussudiardja di Bantul, Yogyakarta. Mengadopsi model pendidikan pesantren Indonesia dan santiniketan India, PSBK dibuka sebagai lembaga pendidikan kesenian non-formal yang akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat.
PSBK memakai metode belajar aktif-partisipatif yang menjembatani proses kerjasama seniman dan masyarakat untuk bersama-sama memanfaatkan kesenian guna mencapai kehidupan yang bermartabat dan beradab. Cantrik mentrik (murid perempuan dan laki-laki) PSBK datang dari seluruh daerah di Indonesia maupun Asia Tenggara.
2006: Pengelolaan oleh Yayasan
Setelah Bagong Kussudiardja wafat (15 Juni 2004), didirikanlah Yayasan Bagong Kussudiardja pada 17 Januari 2006; sebuah lembaga nirlaba yang secara hukum bertindak sebagai wakil dan pengelola warisan fisik dan non fisik PSBK. YBK bertujuan untuk melestarikan serta mengembangkan warisan fisik PSBK serta nilai belajar Bagong Kussudiardja.Pada Mei 2021, Yayasan Bagong Kussudiardja berganti nama menjadi Yayasan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja.
Sejak dikelola oleh Yayasan, PSBK bertransformasi menjadi art-center. PSBK hadir sebagai laboratorium kreatif, tempat berkumpul, dan ruang presentasi karya seniman dari berbagai disiplin. PSBK juga berperan dalam memfasilitasi riset-riset artistik dan pengembangan profesional, menjembatani proses kolaborasi antara seniman dan masyarakat, serta merancang program-program untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat (community engagement) dan pengembangan jaringan, melalui kesenian.
Kompleks studio PSBK seluas 5000 m2 terletak di tepi Sungai Koteng dan hijaunya Desa Kembaran. Keasrian serta nilai-nilai kehidupan yang tumbuh di lingkungan PSBK diselaraskan oleh Ir. Eko Agus Prawoto, M.Arch. yang mendesain pengembangan situs PSBK sebagai ruang kreativitas seni.
2025 dan Selanjutnya: Penguatan Tata Kelola
Dimulai sejak 2019, Yayasan PSBK memperkuat tata kelolanya melalui serangkaian pengembangan kapasitas organisasi diantaranya: konsistensi & akuntabilitas Laporan Tahunan per-tahun fiskal, pengembangan jaringan multinasional, hingga penyempurnaan masterplan tempat dan roadmap layanan berbasis dampak.
PENDIRI PSBK
Bagong Kussudiardja
Bagong Kussudiardja (9 Oktober 1928 – 15 Juni 2004) merupakan seniman berpengaruh dengan pencapaian yang dapat diperhitungkan sebagai salah satu tonggak budaya dalam sejarah pasca-kolonial Indonesia modern. Ia dikenal sebagai seorang maestro yang menghasilkan karya berupa sketsa, lukisan, karya tiga dimensional maupun berbagai komposisi tari. Ia juga berperan sebagai aktor di beberapa film pada periode 1960 – 1980 an.
Lebih dari separuh hidup Bagong Kussudiardja didedikasikan kepada dunia kesenian. Bagong Kussudiardja tak hanya mewariskan artefak karya seni rupa, studio, catatan/esai/puisi, beragam koreografi tari beserta nilai maknanya, tetapi juga mewariskan semangat pencarian, pemikiran, dan penciptaan yang penuh gairah.
Kegelisahan Bagong Kussudiardja tentang kesenian yang semestinya dinamis dan tidak hanya berhenti sebagai benda sakral, melahirkan gagasan pendirian lembaga pendidikan kesenian non-formal bernama Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK). Terinspirasi oleh kehidupan pesantren dengan model pendidikan yang berdasarkan kekeluargaan, Bagong mendorong para cantrik-mentrik (siswa) belajar kesenian sekaligus belajar mengolah rasa agar mampu mengabdikan dirinya kepada masyarakat.
Bagong Kussudiardja adalah pembuat sejarah. Ia mengajarkan perjuangan, pergulatan hidup, semangat dan kecerdasan sosial. Dengan kecerdasan sosial, kiprah Bagong mampu menjangkau sedemikian luas, menembus berbagai sekat; agama, birokrasi, dan kekuasaan. Generasi kini dapat belajar dari seorang Bagong, tidak hanya tentang kecerdasan sosial, dan kisah suksesnya, namun juga kelemahan dan kegagalannya, yang membuat seorang Bagong Kussudiardja tampak penuh vitalitas dan percaya diri.
Disarikan dari esai kurator Suwarno Wisetrotomo untuk Pameran Sirkuit Bagong Kussudiardja (2017).
01.
VISI PSBK
Menjadi pusat seni yang memelihara relevansi seni sebagai kebutuhan hidup, demi martabat kemanusiaan dan pemajuan kebudayaan yang beradab
02.
MISI PSBK
Menjaga kualitas dan aksesibilitas ruang seni untuk pengembangan hubungan seni, seniman dan masyarakat melalui aktivitas pembelajaran kreatif dan apresiasi seni.
Tujuan Strategis
Elaborasi dengan bentuk implementasinya sesuai dengan roadmap dan COE
AKSES
Optimalisasi Tempat Seni Sebagai Pusat Pengetahuan | Tempat Seni Sebagai Ruang Perjumpaan Kami percaya bahwa akses yang merata terhadap sumber daya dan pengetahuan dapat membuka ruang dialog, kolaborasi, inovasi, serta peningkatan literasi. Komitmen ini kami wujudkan melalui pengelolaan profesional atas fasilitas kreatif, koleksi arsip, pustaka, dan karya Bagong Kussudiardja.
PENGEMBANGAN SDM
Kami meyakini bahwa seni memiliki kekuatan untuk mengembangkan kompetensi SDM melalui kreativitas, empati, dan kemampuan berpikir kritis serta reflektif. Maka, kami memanfaatkan seni sebagai media pembelajaran, tidak hanya untuk ekosistem seni itu sendiri, tetapi juga untuk mendukung pengembangan kapasitas SDM di sektor lainnya. Kami berharap kompetensi SDM Indonesia dapat berkembang dengan praktik seni.
KUALITAS HIDUP
Karya dan Arsip Seni sebagai Medium Refleksi dan Apresiasi Kami meyakini bahwa seni memiliki daya untuk memperkaya pengalaman hidup. Seni adalah medium untuk mengasah kepekaan, membangkitkan imajinasi, serta memperdalam pemahaman atas nilai-nilai budaya dan kemanusiaan. Melalui interaksi langsung dengan karya, koleksi, dan arsip PSBK, kami mendorong tumbuhnya apresiasi seni yang berdampak secara personal maupun kolektif terhadap kualitas hidup.
Kelompok Seni Mukim
Di PSBK, ada empat kelompok seni yang hidup dan bermukim melalui tiga pewaris Bagong Kussudiardja. Ida Manutranggana (alm) (Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja), Butet Kartaredjasa (Teater Gandrik), dan Djaduk Ferianto (alm) (Kua Etnika dan Sinten Remen). Kelompok-kelompok seni tersebut terus memberikan energi kreatif untuk kesenian melalui karya baru yang dipersembahkan kepada penontonnya.
Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja (PLTBK) didirikan oleh Bagong Kussudiardiardja pada tahun 1958 di kota Yogyakarta dan telah melahirkan banyak pekerja seni tari yang menyebar ke seluruh Indonesia dan mancanegara. PLTBK telah memproduksi berbagai karya tari dan berkolaborasi dengan berbagai media. Secara aktif PLTBK juga turut berpartisipasi pada kegiatan seni dan budaya baik di tingkat nasional maupun internasional.
- Indiartari Kussnowari
- 081328171688
- pltbagong@gmail.com
Salah satu kelompok teater yang karya-karyanya berhasil menjadi bagian dari dinamika sosial, politik, dan budaya di Indonesia. Teater Gandrik, didirikan di Yogyakarta tahun 1983, menggunakan model guyon parikena dan mengolah bentuk-bentuk teater tradisional ke bentuk teater modern sebagai orientasi estetikanya. Model ini efektif sebagai medium kritik sekaligus katarasis atas situasi kultural, sosial, dan politik, secara jenaka dan reflektif, tanpa menyinggung perasaan.
- Mochammad Abdillah Yusuf
- 081904251939
- teatergandrik@gmail.com
Djaduk Ferianto mendirikan dua kelompok musik (saat ini menjadi Direktur Artistik kedua kelompok tersebut) yang mengolah dan menciptakan karya yang unik. Kedua kelompok tersebut adalah:
KUA ETNIKA, didirikan pada tahun 1996, mengambil fokus pada bentuk ansambel dengan pendekatan “eksplorasi bebas idealis” dan “eksplorasi pragmatik industri”, mengolah musik lampau ke bentuk populer kekinian, dan menggambar sejarah asimilasi antar-budaya Indonesia dengan India, Cina, Eropa, dan Timur Tengah.
SINTEN REMEN, didirikan pada tahun 1997, dengan haluan kreatif musik keroncong progresif. Karyanya menghadirkan lagu-lagu yang ringan, komunikatif, seringkali diselingi humor-humor yang cerdas, kritis, dan reflektif.
- Indra Gunawan
- 0818269535
- kuaetnika@gmail.com