Pejalan, Api, dan Buih Samudra adalah bagian ketiga dari Proyek Ramayana, Jagongan Wagen Interdisiplin 2016. Enam seniman dari disiplin Seni Teater dan Seni Musik berkolaborasi dalam satu penciptaan karya pertunjukan dengan titik tolak kisah Ramayana yang ditulis oleh C. Rajagopalachari berdasar karya Walmiki. Kali ini, titik tolak itu diambil dari bagian yang menceritakan perjalanan Hanoman, pertemuannya dengan Rama dan perjalanannya menjadi Duta Rama untuk mencari Sinta yang diculik Rahwana.
Dengan meletakkan bagian cerita Hanoman sebagai titik tolak inspirasi, karya ini tidak mendasarkan penciptaan pada narasi-narasi konvensional. Melalui karya ini, para seniman ingin bergerak untuk melihat dan memberi respons imaji artistik pada pengetahuan spiritual yang diceritakan dalam kisah tersebut. Terdapat banyak kemungkinan sudut pandang untuk melihat sisi-sisi tersebut, namun yang terkuat untuk diperhatikan adalah kemampuan, kegigihan, keberanian dan kesetiaan Hanoman dalam menjalankan tugasnya sebagai Duta, sekaligus menjadi tokoh yang selalu mengupayakan jalan keluar, dengan berbagai keputusan strategis, untuk menyelesaikan persoalan yang menghalangi harmoni kehidupan, termasuk harmoni di dalam dirinya sendiri.
Pejalan, Api dan Buih Samudra, tidak bertujuan mengulik ketiga hal tersebut menjadi satu acuan utama dalam membangun narasi pertunjukan. Ketiganya adalah simbol-simbol dalam kisah perjalanan yang akan menjadi titik tolak perjalanan artistik seniman dalam memberi respons pada kisah Hanoman sebagai Pejalan dalam perjalanan spiritualnya di Kisah ramayana, Api dan Buih Samudra yang hadir sebagai ancaman dan rintangan yang pada akhirnya justru menjadi sumber kekuatan dalam melaksanakan dharmanya.
Dengan demikian, pada Jagongan Wagen edisi Bulan Agustus ini, para seniman yang terlibat dalam proyeK ini memasukinya sebagai sebuah perjalanan bagi setiap seniman melalui cerita Ramayana ini. Masing-masing seniman juga memasuki sebuah perjalanan untuk menemukan ruang yang menuntut pengerahan kekuatan seni pada disiplin masing-masing dan menemukan perpaduan harmonis sebagai proses interdisiplin Teater dan Musik.
Seniman yang mewujudkan gagasannya dalam Jagongan Wagen Edisi Agustus 2016 adalah :
- Akbar Fakhrizal AR
- Citra Pratiwi
- Gendra Wisnu Buana
- Muhammad Khan
- Nunung Deni Puspitasari
- Thoriq Dwi Prayitno
Acara ini terselenggara dengan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation