LALUBE adalah bayangan gambaran dan bentuk laku-laku tubuh yang mungkin terjadi di masa depan, jika ketidakseimbangan antara prilaku tubuh dengan berbagai asumsi dan wacana yang dimiliki terus menerus berlangsung. Kondisi yang muncul akibat penetrasi dunia maya dalam kehidupan, yang mereduksi atau mengubah fungsi tubuh. Khususnya pada tubuh tari karena tari bukanlah mengenai hasil akhir karya saja, yang muncul dengan mudah setiap kali kita mengatakan “abakadabra” dan semata-mata mengenai kemasan ataupun tabungan pujian dari sebuah kerberhasilan akhir. Ari percaya bahwa proses komunikasi antara pikiran, gagasan, serta tubuh sebagai mediator dari bahasa ungkap serta cara tubuh itu sendiri berlaku dan bergerak hingga dikatakan hidup merupakan poin utama esensi mendasar pada tari.
Dalam Jagongan Wagen Edisi Februari yang berjudul LALUBE ini, Ari Ersandi mengajak sejumlah seniman untuk mewujudkan gagasannya dalam Jagongan Wagen Edisi Februari 2016, yaitu:
- Ari Ersandi
- Ikhsan Bastian
- I Putu Bagus Bang Sada
- Silvia Dewi Marthaningrum
- Rini Utami
- A. Renata Astria
- Fitri Kenari (penata busana)
- Sukristanto Hari alias Hari Tempong (musik)
Acara ini terselenggara dengan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation