Festival Seni Pertunjukan GUGUS BAGONG 2020 “Transisi”

Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) sejak tahun 2018 menyelenggarakan festival seni pertunjukan Gugus Bagong yang dilangsungkan setiap dua tahun sekali. Memiliki tujuan untuk menghadirkan ruang dialog seni, pergerakan Gugus Bagong merefleksikan perjalanan pemikiran dan transfer pengetahuan, sekaligus memproyeksikan masa depan seni pertunjukan. Festival Gugus Bagong 2020 akan hadir pada tanggal 18 – 21 November 2020 dengan menghadirkan presentasi pertunjukan, diskusi, dan presentasi arsip. Tak lepas dari pengaruh kondisi pandemi dan keberhasilan PSBK dalam eksplorasi dan eksperimentasi alih media seni dan alih wahana, festival ini dapat dinikmati oleh siapa saja secara daring dan gratis melalui situs gugusbagong.psbk.or.id dengan cara meregistrasikan diri pada situs tersebut.

TRANSISI ditempatkan sebagai kerangka tema kuratorial pada Gugus Bagong 2020. Tema ini dapat diartikulasikan melalui ragam pengertian, macam-macam cara, keragaman ide, pandangan dan moda artistik pada karya-karya yang nantinya akan dihadirkan. Persalinan medium yang terjadi pada ranah seni pertunjukan saat ini turut merubah perspektif penonton dalam menikmatinya. Melalui mata kamera dan sinema sebagai perspektif tentu menjadi pertimbangan dalam cara baru menonton sebuah seni pertunjukan. Dari persalinan ini, publik diharapkan dapat melihat transisi seni pertunjukan di level medium, praktik, dan diskursusnya.

Gugus Bagong 2020 akan menghadirkan tiga program, di antaranya adalah Rubik: Presentasi Karya Pertunjukan dan Bincang Karya, Mozaik: Bincang Gugus (webinar), dan Pranala: Presentasi Visual Berbasis Arsip. Presentasi Karya Pertunjukan di program Rubik akan menampilkan hasil dari proses inkubasi dalam penciptaan karya beberapa kelompok seniman yang dipilih melalui jalur penjaringan karya mandiri dan jalur kolaborasi seniman individu. Setiap karya pertunjukan nantinya juga akan dihadirkan dengan sesi Bincang Karya bersama seniman, kurator, dan penanggap dari seni pertunjukan dan praktisi sinema. Dihadirkan juga program Mozaik: Bincang Gugus yang akan memperbincangkan pengetahuan dan gambaran seputar arena di balik layar seni pertunjukan, mulai dari mengenal seluk beluk peran di balik kesuksesan sebuah karya pertunjukan sampai pengetahuan dan pengalaman narasumber tentang lanskap makro seni pertunjukan. Selain program pertunjukan, Gugus Bagong juga turut menyajikan Presentasi Arsip Koleksi PSBK dalam program Pranala yang hadir pertama kali pada tahun ini untuk melengkapi pembacaan realita yang terjadi dalam tubuh pertunjukan sebagai sebuah peristiwa, melalui tatapan ruang apresiasi dan kritik. Di dalamnya akan menampilkan beragam kliping koleksi perpustakaan PSBK, mulai dari hadirnya Pagelaran Gugus Bagong di tahun 80-an, karya-karya monumental Bagong Kussudiardja (BK), hingga pergerakan BK dalam lingkup sosial-politik-budaya di kota Yogyakarta.

“We believe that festivals are not only about showcasing artwork, but a place for profound interconnectivity and exchange. I am especially pleased to share that Gugus Bagong menjadi ruang inkubasi penciptaan bagi seniman-seniman -and hope that the experience made a contribution to their creative growth. For their collaborative spirit and enthusiasm to ‘step out of the box’.” – Jeannie Park (Direktur Eksekutif Yayasan Bagong Kussudiardja)

 

Profil Kurator

 Ari Ersandi merupakan koreografer asal Lampung yang fokus pada tari kontemporer dan pengembangan metode improvisasi. Pertumbuhan proses kreatif ‘gerak’-nya berangkat dari masa awal platform Jagongan Wagen PSBK dan berlanjut ke berbagai residensi di Amerika dan Korea Selatan. Ari bersama karyanya telah berpengalaman mengikuti festival internasional di Indonesia (IDF), Jepang, Mesir, Zimbabwe, dan Korea Selatan Europhalia, dan banyak lainnya. Belakangan ia banyak berkolaborasi dengan seniman visual dan juga bereksperimen mempertemukan medium pertunjukan dengan film.

Shohifur Ridho’I adalah seniman & sutradara pertunjukan. Mendirikan Rokateater, sebuah platform perlintasan dari para praktisi di berbagai bidang dengan menggunakan seni pertunjukan sebagai pendekatnnya. Pada 2018, ia mengkuratori pameran Nemor: Southeast Moonson di Cemeti Institute, Yogyakarta. Karya-karyanya selalu menimbang dan melibatkan pendekatan serta medium penciptaan lintas disiplin. Bersama rokateater, karya-karyanya dipresentasikan di gelaran seni rupa, teater, tari, fotografi, seni media baru, dan lain-lain. Tahun 2020 menginisiasi zine Sandi/Wara, sebuah publikasi tentang peristiwa dan pertunjukan.

Doni Maulistya merupakan seniman rupa asal Yogyakarta. Sebagai fotografer ia tercatat menjadi Finalist Bandung Contemporary Art Award #4 2015 dan meraih 3 Point Award 2011 oleh Mess 56 Yogyakarta. Pameran tunggal: HOW TO DRAW WATER HOLE, Watch This Space AIR Gallery, Australia (2015); REPERTOAR HITAM PUTIH, Graha Bhakti Budaya, Jakarta. Pameran bersama: REEL 2: INDONESIA & VIETNAM, Solo, Hanoi dan Ho Chi Minh; CERITERA, Kuala Lumpur International Art Festival; Artist Proof, Print Making Exhibition, diinisiasi Omni Art Space, Art Stage Jakarta; Sirkuit: Ahli Waris Etape Satu di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK), Yogyakarta. Bersama PSBK, ia mengembangkan platform presentasi proyeksi fotografi ‘Dialog Lensa’ sekaligus berperan sebagai kurator sejak akhir 2019 hingga saat ini.

Irfan R. Darajat, staf pengajar di Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi,  Sekolah Vokasi, UGM. Menyelesaikan studinya di Jurusan Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM dan Kajian Budaya dan Media, Sekolah Pasca-Sarjana UGM. Menulis buku berjudul Nyanyian Bangsa; Telaah Musik Sujiwo Tejo dalam Menghadirkan Wacana Identitas dan Karakter Bangsa (Penerbit Polgov) dan tengah mempersiapkan buku keduanya yang berjudul Irama Orang-Orang Kalah; Dangdut Koplo dan Kemapanan (Marjin Kiri). Fokus penelitiannya meliputi kajian arsip audiovisual, kajian budaya dan media, kajian arsip musik populer, dan kajian suara dan demokrasi. Aktif sebagai peneliti di LARAS: Studies of Music in Society.

 

Inklusi dan aksesibilitas Gugus Bagong 2020

Rangkaian agenda Gugus Bagong disertai dengan tersedianya alat bantu bagi audiens dengan difabilitas, diantaranya Closed Caption (CC) bagi penonton dengan difabilitas netra yang hadir pada program pertunjukan Rubik dan dukungan juru bahasa isyarat Indonesia pada program bincang-bincang Mozaik.

Terima Kasih

 PSBK mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada rekan-rekan media yang telah memberikan dukungan jurnalisme bagi keberlangsungan aktivitas seni dan budaya di PSBK saat ini dan mendatang.

Gugus Bagong 2020 – Transisi terselenggara atas dukungan Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI. Mitra lembaga yang turut bergugus dalam festival ini diantaranya Koalisi Seni Indonesia, Radjawali Semarang Cultural Center, Garin Workshop, British Council Indonesia dan segenap media partners pendukung.

SHARE

subscribe icon
Stay connected with PSBK.