Pameran arsip bertajuk RUANG WAKTU BAGONG KUSSUDIARDJA, merupakan kegiatan ke-3 dari serangkaian penandaan atas berbagai pencapaian seorang maestro kesenian dan kebudayaan Indonesia, Bagong Kussudiardja, dalam perayaan ulang tahun Bagong Kussudiardja (ke-90th), Pusat Latihan Tari Bagong Kussudiardja (ke-60th), dan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (ke-40th).
Ruang, waktu, dan peristiwa menjelaskan satu adagium sederhana: “setiap orang ada zamannya, setiap zaman ada orangnya”. Bagong Kussudiardja (1928-2004), adalah salah satu dari sedikit orang yang mampu memerankan diri dengan baik di tengah zaman bergerak yang demikian cepat ini. Ruang waktu bagi Bagong Kussudiardja adalah deretan peristiwa yang menguatkan sosoknya, meneguhkan eksistensinya, dan menebar virus kreativitas pada orang banyak.
Di tengah buruknya kesadaran pengetahuan dan kerja mendokumentasi, Bagong Kussudiardja menyimpan sejumlah “dokumen” dalam berbagai bentuk. Kesadaran Bagong untuk menyimpan dokumentasi ini potensial untuk digunakan sebagai data awal penelitian. Bentangan arsip ini menunjukkan posisi Bagong Kussudiardja dalam situasi: dilihat – melihat; dibaca – membaca; ditulis – menulis; dan difoto/direkam – memfoto/merekam.