Mempertanyakan Identitas Diri di Belantara Dunia Maya

Peserta program Seniman Pascaterampil PSBK 2020, akan menampilkan karya terbarunya yang berjudul Di Belantara Tagar, Kau Siapa? pada presentasi Jagongan Wagen edisi September 2020. Melalui karya ini, mereka akan mempertanyakan identitas diri maupun orang lain melalui modus citraan dalam media sosial. Mereka juga meminjam logika kerja sebuah platform sosial media sebagai modus penciptaan bentuk pertunjukannya.

Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) kembali mempersembahkan Jagongan Wagen (JW) edisi ketujuh tahun ini dalam format alih wahana digital. Proses fasilitasi ruang kreatif keproduksian alih media dan sajian karya telah terlaksana sejak bulan Agustus di kompleks art center PSBK dengan menyertakan protokol kesehatan penyelenggaraan kegiatan. PSBK akan menampilkan premiere karya baru ini di portal YouTube Media PSBK (dokumentasi askses di sini) yang dapat diakses pada Jumat, 25 September 2020 mulai pukul 19:30 WIB. Sebagai panduan, registrasi penonton dibuka di www.psbk.or.id hingga hari H penayangan. Penayangan Jagongan Wagen juga disertai dengan adanya Closed Caption bagi audiens dengan difabilitas.

Di Belantara Tagar, Kau Siapa? merupakan sebuah pertunjukan yang secara jelas menyoal identitas diri yang sering kali kabur di belantara sosial media. Identitas diri menjadi menjadi sesuatu yang tidak bisa dibaca secara tunggal, melainkan berjalin dengan tanda-tanda baru yang tersepakati. Pada perjalanannya, identitas diri selalu bertatap muka dengan kebaruan-kebaruan, penilaian dan kesepakatan yang disusun berdasar ekstraksi tanda respon peminat. Kita mudah dibuat alpa menghitung waktu, seakan kehilangan arah lambat, dan seringnya tanpa diikuti dengan pertumbuhan diri yang sama cepat.

Di medan media sosial segalanya mungkin terjadi dalam sekejap. Tiba-tiba keladi liar menjadi primadona dengan harga paling tinggi. Tiba-tiba seseorang yang hanya duduk diam selama dua jam, bisa menempati daftar kata kunci pertama di mesin pencari. Di sisi lain, media sosial seringkali juga menjadi wadah simpang siurnya kebenaran fakta pada sebuah informasi. Tayangan citra semakin memanipulasi, hingga sering berujung pada merapuhnya jati diri demi popularitas dan eksistensi. Mudah terhubung, cepat dikenal, banyak pengikut, seakan menjadi tujuan-tujuan baru yang menggiurkan. Tak heran jika ikuti, sukai, pos ulang, dan jumlah komentar, dimaknai sebagai wujud parameter pengakuan paling tinggi.

Pada pertunjukan kali ini secara khusus Seniman Pascaterampil mengeksplorasi platform media sosial Instagram. Mereka membedah modus-mosus citraan diri dalam media sosial tersebut. Kemudian mereka mengeksplorasi fitur-fitur yang ada di Instagram untuk digunakan sebagai tulang punggung penciptaan karya. Keputusan pemilihan media sosial Instagram berdasar pada pengalaman yang akrab dari seniman dengan platform tersebut. Melalui pengalaman menggunakan platform tersebut para seniman menemukan modus-modus citraan diri. Ada dua hal yang disoroti, identitas dibentuk oleh sebuah akun dan juga modus diri dalam mencitrakan diri sebagai upaya membangun sebuah identitas. Dari pembacaan ke luar dan ke dalam diri inilah pertunjukan ini disusun.

Seniman Pascaterampil yang ikut berpartisipasi dalam presentasi karya Di Belantara Tagar, Kau Siapa? ini diantaranya, Chairol Imam (Seni Rupa) dari Surakarta, Egi Adrice (Seni Musik) dari Indramayu, M. Y. A. Rozzaq alias Ozaques (Seni Rupa) dari Yogyakarta, Teguh Hadiyanto alias teHAto (Seni Rupa) dari Jakarta. Pada pertunjukan ini juga hadir Chaerus Sabry sebagai penampil.

Pada Senin, 28 September 2020 pukul 19.30 WIB akan diadakan Bicang Karya dengan menghadirkan semua peserta program Seniman Pascaterampil PSBK 2020. Bincang Karya ini terbuka untuk masyarakat umum dan disiarkan melalui Instagram @psbk_jogja

Sekilas Tentang Seniman Pascaterampil PSBK 2020

Sejak 2014, PSBK menyediakan kesempatan belajar lanjutan bagi para seniman muda Indonesia dari berbagai disiplin ilmu untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya, baik berupa pengembangan artistik dan kapasitas manajemennya melalui platform yang kolaboratif. Program residensi selama 10 bulan ini memberikan pelatihan pengembangan profesional melalui masterclass, proyek kolaborasi artistik, dan keterlibatan dengan masyarakat melalui program Public Arts Engagement. Fasilitasi ruang berkarya dan ruang belajar alternatif ini dilandasi antusiasme maestro seni Bagong Kussudiardja untuk kemandirian berkarya yang ditafsirkan menjadi prinsip panduan sebagai seniman: self-produceself-sustain, saling menginspirasi, dan menjalankan praktik seni yang lekat dengan praktik kehidupan masyarakatnya.

 ***

Sekilas tentang Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK)    

Melanjutkan spirit maestro seni Indonesia Bagong Kussudiardja, PSBK mewujudkan diri sebagai art center dengan misi mendukung pengembangan kreatif seniman dan masyarakat umum untuk terus terhubung pada nilai-nilai seni dan budaya, keberlanjutannya, dan penciptaan nilai-nilai budaya melalui seni. PSBK hadir sebagai laboratorium kreatif, tempat berkumpul, ruang presentasi karya seniman dari berbagai disiplin. PSBK menghadirkan karya seniman-seniman muda, memfasilitasi riset-riset artistik dan pengembangan profesional, dan merancang program-program untuk meningkatkan community engagement dan pengembangan jaringan melalui kesenian.

Jagongan Wagen merupakan sebuah acara ikonik PSBK yang sejak 2007 menampilkan serangkaian karya pertunjukan baru dan inovatif oleh seniman tari, musik, teater, dan multi-media. Gagasan karya-karya tersebut dikuratori dan diproduksi setiap bulan di kompleks art-center PSBK (kecuali Januari dan Ramadhan). Platform ini memfasilitasi seniman dan audiens dalam pertukaran kreatif yang memicu kepekaan rasa dalam lingkungan ruang pertunjukan yang ramah.

Hibah Seni merupakan program fasilitasi seniman Indonesia untuk mempersembahkan karya pertunjukan terbarunya secara perdana di platform presentasi seni pertunjukan Jagongan Wagen. Fasilitasi Hibah Seni PSBK ini meliputi akses studio penciptaan, perlengkapan artistik panggung, publikasi dan dokumentasi, dan dukungan finansial sebagai dukungan pada upaya seniman membagi gagasannya kepada publik

Sekilas tentang BAKTI BUDAYA DJARUM FOUNDATION

Kemitraan PSBK & Bakti Budaya Djarum Foundation telah terbangun lebih dari satu decade yang disatukan oleh konsistensi kiprah masing-masing dalam mendukung pelestarian budaya. Komitmen keduanya dituangkan dalam investasi bersama dalam fasilitasi riset artistik, pengembangan professional dan perancangan program community engagement di lingkungan art centre PSBK, Yogyakarta. Masa transformasi  digital hari ini menjadi periode penting bagi kemitraan dua lembaga yang ditandai dengan peningkatan kolaborasi kerja platform digital masing-masing sebagai ruang seni baru. Salah satunya dengan alih  wahana dan alih media Jagongan Wagen di IndonesiaKaya; sebuah inovasi media digital persembahan  Bakti Budaya Djarum Foundation yang mewadahi kekayaan budaya Indonesia.

SHARE

subscribe icon
Stay connected with PSBK.