Teks yang digunakan sebagai titik tolak adalah bagian awal dari kisah Rara Mendut, yang ditulis oleh YB Mangunwijaya, berdasar cerita rakyat klasik Babad Tanah Jawi. Bagian cerita tentang kehidupan seorang gadis pesisir yang sangat mencintai lautan. Namun nasib berkata lain, ia terpisah dari keluarga dan laut, terseret arus nasib dan politik kaum ningrat.
Melalui Perawan Batin,masing-masing seniman ditantang untuk mengerahkan kekuatan tafsir dan imajinasi atas situasi batin yang dihadapi Mendut. Mendut yang “dikehendaki” menjadi selir dan justru berakhir menjadi tawanan, hadiah persembahan untuk Raja Mataram. Mendut yang mempersiapkan diri untuk menjaga kemerdekaan jiwa, kesetiaan pada harapan untuk kembali pada laut dan kebebasan, sementara perjalanan hidup justru membawanya ke arah berlawanan.
Seniman-seniman yang terlibat dalam proses kolaborasi serta sajian Jagongan Wagen Edisi April 2017 ini adalah :
- Ahmad Abdushomad ( Seni Teater )
- Endang Setyaningsih ( Seni Tari )
- Rafika Dian Angraini ( Seni Rupa )
- Stevan SixcioKresonia ( Seni Rupa )
Acara ini terselenggara dengan dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation