Gedung Layang-Layang di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) ramai sejak pagi akan hadirnya 17 anak muda yang antusias mengikuti kegiatan workshop kreatif The School of Hope. Mereka akan bergabung dengan lebih dari 200 anak muda dari berbagai negara; Inggris, Belgia, Amerika Serikat, dan Kanada untuk menyuarakan perubahan bersama-sama di project seni digital ini. Hasil kreatif dan manifesto harapan mereka tentang masa depan dari project ini akan dikemas dalam sebuah film pendek dan ditayangkan secara global di akhir tahun ini.
Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) bekerja sama dengan kelompok seni Inggris, The Paper Birds dalam sebuah project seni digital yang sangat menarik yaitu The School of Hope. The Paper Birds telah merancang serangkaian ‘pelajaran’, termasuk mengajak empat seniman Inggris; Akeim Toussaint Buck, Arwa Aburawa, Sonny Green, dan Jade Anouka untuk menciptakan karya-karya yang akan direspon oleh para peserta workshop sebelum akhirnya peserta akan membuat karyanya sendiri. The Paper Birds juga bekerja dengan para akademisi dalam merancang rangkaian ‘pelajaran’ di The School of Hope, serta mengembangkan pengukuran dampak atas tema empati yang dibahas oleh para peserta.
“Project ini sangat menarik bagi kami karena membawa untaian Pembelajaran Artisitik dan Kreatif dalam pelibatan komunitas dan kolaborasi ke tingkat selanjutnya – yang memperkuat dampak, meningkatkan keterampilan dan pemahaman dan mendorong strategi kreatif ke arah yang baru.” ungkap Jeannie Park, Direktur Eksekutif PSBK.
Workshop TSoH Day 1_c Media PSBK – Sito Adhi Anom
Pelaksanaan The School of Hope – Indonesia di PSBK menggandeng tiga seniman multidisiplin Beni Sanjaya, Gladhys Elliona, dan Devi Nur Safitri sebagai fasilitator berbagai aktivitas kreatif yang tertuang dalam setiap pelajaran. Para seniman ini melalui rangkaian diskusi perencanaan intensif bersama The Paper Birds yang membahas kemungkinan kreatif dari setiap pelajaran dan bagaimana para seniman fasilitator memproses fasilitasinya yang dikolaborasikan dengan daya seninya masing-masing.
“Dengan dukungan melalui Connections Through Culture Programme dari British Council, kami sangat senang bahwa kolaborasi ini memungkinkan PSBK untuk memfasilitasi kualitas pertukaran seniman UK-ID dalam mempersiapkan pelaksanaan pelajaran The School of Hope dengan komunitas; mengundang anak muda Indonesia baik Dengar maupun Tuli dari berbagai latar belakang untuk berpartisipasi dalam workshop; dan menawarkan terjemahan paket digital The School of Hope sebagai sumber online yang dapat diakses oleh komunitas Indonesia lainnya.” Lanjut Jeannie Park.
Workshop kreatif The School of Hope – Indonesia berlangsung pada 14 – 19 Juni 2021. Di akhir project ini akan diterbitkan sebuah paket digital The School of Hope versi Indonesia. Paket tersebut dapat diakses oleh masyarakat Indonesia di theschoolofhope.psbk.or.id.
Tentang Padepokan Seni Bagong Kussudiardja
Melanjutkan spirit maestro seni Bagong Kussudiardja, PSBK mewujudkan diri sebagai art-center dengan misi mendukung pengembangan kreatif seniman dan masyarakat umum untuk terus terhubung pada nilai-nilai seni dan budaya, keberlanjutannya, dan penciptaan nilai-nilai budaya melalui seni. PSBK hadir sebagai laboratorium kreatif, tempat berkumpul, dan ruang presen tasi karya seniman dari berbagai disiplin. PSBK menghadirkan karya seniman-seniman muda, fasilitasi riset-riset artistik dan pengembangan profesional seniman maupun masyarakat umum, dan merancang program-program untuk meningkatkan community engagement dan pengembangan jaringan, melalui kesenian.
Selengkapnya: www.PSBK.or.id
Tentang British Council Indonesia
British Council merupakan organisasi internasional asal Inggris yang membangun koneksi, kesepahaman dan rasa percaya antara orang – orang di Inggris dan negara lainnya melalui seni dan budaya, pendidikan dan Bahasa Inggris. Connections Through Culture (CTC) adalah program hibah dari British Council yang bertujuan untuk mendukung pertukaran dan kolaborasi antara Inggris dan Asia Tenggara. Dengan merayakan keragaman ekspresi budaya di kedua wilayah, program ini menawarkan dukungan, informasi, masukan, dan kesempatan berjejaring untuk pengembangan profesional. Diharapkan para penerima hibah dari Inggris dan negara -negara di Asia Tenggara dapat menuai manfaat dari inspirasi yang diperoleh atas pertukaran ide serta bersama-sama memaknai sejarah kebudayaan.
Selengkapnya: www.britishcouncil.id
Tentang The Paper Birds
The Paper Birds adalah kelompok teater asal Inggris yang telah bekerja bersama dan untuk komunitas sejak 2003. Mereka membuat teater menggunakan tema-tema yang dirasa penting saat ini, dan percaya bahwa proses sama pentingnya dan sama memberdayakannya seperti hasil. Mereka dikenal karena menggunakan kata demi kata (verbatim) dan membawa keragaman suara ke permukaan. Setiap tahun, 20.000 anak muda di seluruh dunia terlibat dengan karya mereka baik sebagai peserta, audiens atau rekan penulis. Dampaknya secara digital selama setahun terakhir terus meningkat dan berkembang. The Paper Birds berusaha untuk mendorong perubahan; meningkatnya kehidupan orang-orang melalu seni melalui workshop, pertunjukan dan dialog yang mereka pimpin.
Selengkapnya: www.thepaperbirds.com
Siaran pers ini diterbitkan oleh:
Media PSBK
[email protected]