Bagong Kussudiardja dipercaya oleh Presiden RI untuk memimpin kontingen kesenian Indonesia di Olimpiade Seoul, Korea Selatan pada 1988. Ia menyiapkan empat koreografi untuk perhelatan olahraga terbesar sedunia tersebut.
Empat koreografi tersebut adalah Tari Gema Nusantara, Jemparing, Tombak, dan Pesta Desa. Masing-masing tarian berdurasi 6-10 menit dengan total penari yang dibawa 30 orang putra dan putri. Seluruh tarian tersebut, menurut Bagong Kussudiardja, menggambarkan suasana kerakyatan. Namun karena ditampilkan pada acara olahraga, ia memasukkan unsur-unsur yang selaras. Misalnya pada Tari Jemparing dan Tombak, Bagong Kussudiardja memakai unsur panah dan tombak yang merupakan senjata tradisional suku-suku di Indonesia.
Di Olimpiade Seoul 1988, Indonesia untuk pertama kalinya meraih medali. Prestasi itu disumbang oleh tim panahan putri (Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani) yang berhasil mendapatkan medali perak.
Sumber:
Bagong Bawa Gema Nusantara ke Seoul. Koran Masa Kini, 1988.
Katalog Anotasi Karya Tari Bagong Kussudiardja. Riski Aulia, Eunike Permatasari, M. Favian Sakhi Kansa. 2023.